Review Film "To All The Boys I Loved Before" 2018
Disini ada yang langganan Netflix ga sih ? Buat yang hobi
nonton kayak aku, pasti suka banget nih sama film dan serial yang ditayangkan
di Netflix.
Oia kemarin nih aku baru aja nonton film dengan judul To All
The Boys I’ve Loved Before yang telah ditayangkan sejak 17 Agustus 2018 . Genre
nya komedi romantis untuk remaja. Wah asik nih. Cerita-cerita percintaan dengan
unsur komedi di dalam nya, memang selalu layak untuk dinikmati. Apalagi untuk yang
kangen dengan genre ini. Rasanya kalau dicermati, akhir-akhir ini sineas
Hollywood lagi absen buat bikin genre
film rom-com. Ada sih sebenarnya film
romcom yang baru tayang, seperti film
terbarunya si ganteng Keanu Reeves dan Winona Ryder, tapi gak booming, dan
unsur komedi nya kurang greget menurut aku.
To All The Boys I’ve Loved Before, merupakan film yang
diangkat dari novel karya Jenny Han dengan judul yang sama.
Novel nya ini ;
Garis besar
ceritanya cukup sederhana, yakni menceritakan tentang seorang cewek remaja SMA bernama
Lara Jean Covey ( Lana Condor ), yang menyimpan surat cinta untuk kelima cowok
yang ia taksir. Surat-surat tersebut ia simpan dalam kotak peninggalan almarhum
ibu nya. Kemudian, tanpa sepengetahuan nya, tiba-tiba, surat cinta tersebut
terkirim kepada kelima cowok yang ia taksir. Nah lho...
Kalau aku jadi Lara pasti bingung banget, karena semenjak
kejadian tersebut, 3 cowok dari 5 cowok yang ia taksir, mendatangi Lara dan
mempertanyakan tentang surat cinta Lara kepada mereka.
Semua cewek yang mengalami masa-masa jatuh cinta jaman SMA,
pasti paham banget, rasanya jadi Lara. Suka sama gebetan diam-diam, merhatiin dari jauh, lalu senyum-senyum
sendiri lihat kegantengan gebetan,
rasanya pasti deg-deg ser ya. Untuk
nyapa gebetan aja sulit, apalagi menyatakan cinta. Hehehe.
Di film ini, konflik nya bukan hanya sekedar naksir tapi gak
kesampaian, tapi ada hal yang krusial sampai Lara harus memendam rasa cintanya
tsb. Terlebih memang Lara sendiri memang payah dalam percintaan, dan belum
pernah berpacaran sekali pun.
Yang menjadi lawan main karakter utama, yaitu Noah Centineo
sebagai Peter Kavinsky. Peter ini merupakan cowok populer di sekolah. Punya
wajah ganteng, kapten team olahraga, serta punya mantan pacar yang juga
populer, ya tipikal khas cowok-cowok unreachable
gitu deh, apalagi untuk cewek kurang populer macam Lara. Walaupun Peter
populer, Peter ini baik banget, selalu membela Lara, pendengar yang baik dan
mampu membuat Lara menjadi lebih terbuka dan ceria dengan gaya nya yang blak-blakan. Tapi dibalik gaya nya itu,
Peter ini mempunyai masa lalu yang pahit berkenaan dengan ayah nya, hal
tersebut menjadi pengikat antara Lara dan Peter, keduanya saling curhat karena sama-sama mempunyai konflik batin akibat kehilangan
salah satu orang tua mereka.
Chemistry keduanya sangat kuat. Obrolan-obrolan ringan
mereka sangat lah manis, khas remaja. Lana Condor membawa karakter Lara dengan
sangat baik. Mungkin bagi penggemar X-Men, pasti tau dengan Lana Condor, ia
bermain sebagai Jubilee dalam X-Men : Apocalypse ( 2017 ). Begitu pula dengan
Noah Centineo sebagai Peter Kavinsky. Gaya nya khas banget sebagai cowok
populer, rasanya dari perawakan serta tampang nya memang Noah ini pantes jadi
Peter. Ga cocok kalau jadi cowok-cowok cupu nan lugu.
Kesimpulan aku sih film ini bagus banget. Nuansa remaja nya
pas. Ga berlebihan. Konflik nya pun ga berat. Satu hal yang aku sayang kan
adalah, beberapa pengenalan karakter terasa terburu-buru. Ada sebuah karakter
yang seharusnya diberikan porsi agak banyak, dan bahkan berperan penting dalam konflik
percintaan nya Lara, tapi disini malah terkesan ‘diabaikan’. Padahal saat awal
film, karakter Josh Sanderson ( Israel Broussard ), merupakan satu-satunya
cowok yang selalu di fantasikan oleh Lara. Aku mengira ia akan menjadi semacam
dilema besar, antara Lara, Peter dan kakak perempuan Lara, tapi ternyata tidak,
malah karakternya berlalu begitu saja.
Josh Sanderson |
Peter Kavinsky |
Ganteng-ganteng kan ? Hayo loh pilih yang mana..
Tapi tetep, aku
nge rekomendasiin film ini buat
ditonton. Ringan, ga perlu banyak mikir, cukup nikmati dan tersenyum. Buat kamu
yang lagi jenuh dengan problematika cinta yang berat serta konflik yang tiada
berujung. Ini pas banget. Apalagi buat kamu yg pengen dibuat smitten atau senyum-senyum sama cowok
ganteng nan humoris di film ini.
Rating dari aku 8/10
-sekhmet-
Komentar