Punya Banyak Mantan ??? Part III

Cerita selanjutnya dimulai tahun 2013

Aku mulai bekerja di salah satu hotel di Bandung..
Disini aku ketemu sama cwo yang berbanding terbalik dengan ISB, namanya SR.

XI. SR

Tanggal lahir : 15 Januari 1981
Ciri2: kulit sawo matang, rambut lurus hitam, perawakannya gemuk ( satu-satu nya mantan yg pnya badan bongsor ), mata bulat agak besar.
Domisili : Bandung
Zodiac : Capricorn
Keadaan sekarang : aku lost contact sama dia sampe sekarang. tadinya kita bertemen di fb, tapi dia ngeblock fb aku, entah kenapa sebab nya aku bingung. Aku sempet denger kalau dia jelek2in aku tapi yasutralah, itu hak nya dia, yang penting aku disini ga berusaha jelek2in siapapun yg pernah bareng aku. Semua nya punya tempat masing2. Dan porsi ny masing2. Ya aku doakan aja dia baik2 dan sehat.

Dia salah satu manajer di Hotel tempat aku kerja.
Kalau ISB umurnya dibawah aku 3 tahun, kalau SR lebih tua 9 tahun dibanding aku.
Aku sempet berpikir, mungkin dengan orang yang lebih tua, perjalanan cinta aku jadi lebih serius dan terarah.
Tapi keadaan berkata lain.

Awalnya aku sempat jalan dengan SR sekitar 1 bulanan.
Dan entah kenapa dia tiba2 jauhin aku, lalu hilang tidak ada kabar.
Aku sempet komunikasi dengan dia, tapi bbm aku cuma di read, tlpn aku ga dijawab.
Parah sih, kalau bisa dibilang.
Ga ada angin, ga ada hujan.
Suatu saat saking aku kesel aku tanya sama dia, knp dia begini..
Akhirnya dia jawab kalau aku sama dia itu jauh beda dan dia gabisa jalan lagi sama aku.
ZONK !!!!!!
Aku kyak disambar petir di siang bolong.
Ini cwo maksudnya apa sihhhh?
Kenapa ga bilang dari awal ?
Kenapa tiba-tiba ?
Kenapa setelah aku 1 bulan nunggu kabar, dia baru bilang ????
Dan tidak ada kata maaf..
Haduh dasar lelaki tidak berperi perasaan hahahahha =))
Aku ngumpat-ngumpat dia terus seharian itu.
Tapi aku sadar mungkin bukan seharusnya dia jadi sama aku. Toh baru juga pdkt kan ?
Akhirnya ga lama dia resign dari kerjaan, dia sih bilang ada kerjaan yang lebih menguntungkan. Dan disitulah aku ga pernah denger kabar dari dia lagi.
Sesekali dia sempet datang ke tempat kerja aku, untuk ketemu sama bos aku. Mereka kan memang temenan, diluar dari pekerjaan.
tapi aku saking sebelnya sama dia, aku ga pernah mau nampakin muka aku sama dia. Cwo pengecut, kata aku dalam hati.

Ga berapa lama, sekitar 3 bulan kemudian aku dijodohin sama seorang cwo oleh sahabat aku.
Cwo itu kakak iparnya sahabat aku.
Namanya BT

XII. BT

Tanggal lahir : 29 Juni 1986
Ciri2 : wajah lonjong, rambut ikal hitam, mata berbinar bulat agak besar, kulit kuning kecokelatan ( emang dikate pisang goreng ? hahahaha )
Domisili : Jakarta
Zodiac : Cancer
Keadaan sekarang : lost contact. Tapi setau aku dia suka pasang foto cwenya, dan katanya udh nikah. Entahlah hilang kabar. Sejak putus beberapa bulan.

BT ini anak nya manis, menarik, kulitnya sawo matang gitu. Pas lah takaran kegantengannya mah. Hahaha.
Tapi sayang beribu sayang. Kita pacaran jarak jauh alias LDR. Karena dia tinggal di Jakarta Utara bareng ibu bapaknya.
Dan dia bukan orang yang mengasyikan.
Cara pandang dia jauh banget dibanding aku.
Dan dia termasuk agak perhitungan soal uang.
Haduh engga deh...
Tapi yang paling bikin aku nohok soal dia itu, waktu kita ke Tangerang ke rumah Kakak nya.
Kita naik pergi naik motor dari Jakarta ke Tangerang. Waktu itu kondisi mau hujan dan ada petir yang gede banget.
Jadi seluruh area yang kita lewati semua mati listrik terkena petir tersebut.
Dan sialnya, motor kita kehabisan bensin. Mau engga mau aku mesti turun dan BT dorong motor sampe nemu pom bensin yang berfungsi.
Aku jalan pake wedges itu rasanya pegel bangetttttt.
Kita jalan lumayan jauh, lama lama aku mulai melambat, dan dia jalan depan aku agak jauh.
Tiba-tiba ada pemotor yang mau bantuin BT, dengan narik motornya BT pake motornya dia.
Aku kaget, karena BT langsung pergi tanpa bilang ke aku dlu.
Aku pusing.
Aku bingung.
Oh GOD !!!!!!
Dompet, tas, dan hape aku ada di bagasi motor nya dia.
Gimana kalau si BT kagak balik lagi ?
Metong deh gw di Tangerang.
Antah berantah begini.

Tapi akhirnya BT datang lagi.
Aku pun naik dengan muka mesem mirip asem jawa..
Aku ga ngmg ama dia sepatah kata pun.
Di jalan aku gamau ngmg sedikitpun sama dia.
Anggap aja naik ojeg dah ah, ga ush ngobrol.

Hari itu aku rencana pulang ke Bandung. Dia anter aku ke travel dan ternyata habis kursi. Aku musti plg ke Bandung karena esok hari nya aku kerja pagi. Akhirnya mau ngga mau aku naik bus di terminal Pulo Gadung. Alhamdulilah jam 8 malam masih ada.
Secara ya namanya bis, selalu ngetem, menunggu penumpang. Bis berangkat dari Jakarta sekitar jam 9an.
Nyampe Bandung jam 23.00. Mana pulang sendiri pula deh.
Saat nyampe rumah, ada lagi yang bikin zonk. BT sama sekali ga nanyain kabar aku udh nyampe rumah atau belum. Dia udh di alam mimpi. Ga ada rasa khawatir pacarnya udh di rumah atau belum. ZONK banget kannnnn ?????!!!!!
Dan keesokannya pun begitu. Dia hilang ga ada kabar, dan baru bbm itu sekitar jam 4 sore pas dia baru beres kerja. Dia emg sibuk sih. Secara dia itu Koki utama di salah satu resto pizza di Jakarta.
Tapi ya aku pun pnya prasaan, aku berpikir kynya ga mungkin ngejalanin terus sama dia karena aku pasti makan hati terus.
Akhirnya ku memutuskan untuk berpisah sama dia.

Ternyata setelah itu aku kembali ketemu sama orang yang aku ga duga, yaitu SR dan ISB
Dua orang pencabik-cabik hati aku datang lagi. Hahahahaha..
SR datang dengan penuh harapan dan minta maaf sama perlakuannya ke aku beberapa bulan yang lalu, dan ISB pun sama dia minta maaf sama sikapnya sama aku.
Dua-dua nya ngalamin hal yg sama, yaitu "Karma" .
Aku sih ga berharap mereka dapetin karma atau apalah itu.
Aku cuma ingin bahagia, sama orang yang tepat.
SR bilang dia ternyata jadian sama seorang cwe, dan dia dikhianatin sama cwe itu.
Kalau ISB, dia kena sakit kelenjar di sekitar lehernya, dan dia ngrasa sedih karena saat dia bulak balik ke rumah sakit, ga ada aku disampingnya dia. Nah loh???
Aku bingung...
Kenapa sih musti ky gini...

Pada akhirnya aku milih SR..
Dia bilang kalau dia mau serius sama aku,
Sedangkan ISB, aku pikir banyak perubahan di diri dia waktu itu.
Pergaulan nya ISB rada ga jelas. Pola pikirnya pun ga sebaik dlu. Aku ngrasa ada yang beda dengan ISB yang dulu dan sekarang. Akhirnya aku ikhlasin ISB, dan biarkan dia ketemu sama orang lain yang lebih dari aku.

Akhirnya aku menjalani pacaran dengan SR.
Kita sangat berjalan dengan baik..
SR itu tipe lelaki yang terbilang mapan.
Dia punya usaha, dan rumah sendiri.
Dia bungsu dari dua bersaudara.
Tapi satu ketika, usaha yang dia kerjakan yaitu Hotel keluarganya, ngalamin pertikaian. Dia pun bekerja lagi ke hotel tempat aku kerja sekarang.
Dia ngalamin hard time kala itu. Terutama keuangan.
Aku sesekali suka ikut membantu. Tapi ternyata ga bisa nutupin kegalauan dia soal usaha nya itu.

Pertengahan tahun 2014,
awal kesedihan terjadi.
Ayahanda SR meninggal tiba-tiba.
Tak pernah ada yang menyangka, ayah nya akan meninggal secepat itu.
Padahal kita sudah merencanakan pernikahan akhir tahun 2014.
Pukulan nya bukan dia saja yang merasakan, akupun merasakan nya.
Awalnya kesedihan semua tertuju karena  kehilangan sang Ayah.
Seiring berjalannya waktu konflik pun berdatangan dari keluarganya. Dan berpengaruh untuk hubungan aku dan dia.
Tadinya, dia sangat protektif ke aku, dan selalu ada temenin aku, tapi berubah karena dia harus menemani ibunya. Dia anak bungsu sedangkan kakanya sudah menikah. Konfilk ibunya dengan kakak iparnya sangat kentara sekali sehingga mau tidak mau, SR lah yang paling diandalkan oleh ibunya.
Situasiku semakin sulit saat suatu hari ibunya mengajak ku makan siang bersama SR.

Saat itu di restoran, terlihat normal, tidak ada kejanggalan apapun.
Setelah makan, ibu dan SR mengantarku pulang, ditengah perjalanan SR mampir ke Pom Bensin untuk mengisi bahan bakar mobilnya dan lanjut solat Ashar.
Aku yang kala itu menunggu di mobil dengan ibunya, tiba-tiba sayup sayup terdengar ibu berbicara padaku tentang suatu hal yang menyakitkan tentang hubungan ku dengan SR. Lazim nya seorang ibu akan menanyakan padaku soal status hubungan aku dengan anaknya, tetapi ibu malah berkata padaku untuk, tetap berteman dengan SR seandainya ku putus dengan SR.
ZONKK !!!!
udah zonk keberapa yaaaa ????
Aku tidak mengerti dengan ucapan ibu.
Seolah-olah ibu sudah tidak menyetujui hubungan ku dengan SR. Padahal segala macam persiapan pernikahan sudah kita siapkan.
Alih-alih karena masih berduka dengan kepergian ayah, itu menjadi alasan terbesar.
Yang aku pikirkan adalah, mengapa ibu berbicara saat SR tidak ada ?
Mengapa SR tidak pernah membicarakan hal ini pada aku ?
Tak terasa, tiba-tiba air mata ku mengalir.
Sampai rumah, dadaku terasa sesak sekali.
Selalu terngiang ucapan ibu padaku.

Lalu keesokan harinya, aku memberanikan diri untuk bicara pada SR melalui bbm, tentang pembicaraan ibu padaku.
Tetapi malah aku yang disangka salah paham dan ibu nya menangis marah.
Ibu dan SR lalu menemui orang tua ku.
Bukannya kata sepakat yang terucap, malah semakin memburuk.
Perkataan SR dan Ibu nya sangat menyakitkan hati mama ku.
Mereka berkata aku adalah anak yang tidak ada didikan agama. Karena tidak dapat menghargai keluarga yang sedang berduka.
astagfiruloh.
Sakit rasanya..
Aku menyesal, kenapa SR berkata pada ibu nya tentang hal yang kukatakan mengenai ketidak setujuan nya terhdapku ? Bukankah seharusnya itu hanya menjadi urusan aku dan SR saja ?
Mengapa tidak kita diskusikan berdua dlu, barulah mendatangi ibu supaya ada kejelasan..?

Aku pikir, nasi sudah jadib bubur. Sudah terlanjur.
Tapi mama berkata untuk mengalah, dan meminta maaf pada Ibu, apalagi momen nya mendekati bulan Ramadhan.
Aku pun memberanikan diri untuk menemui Ibu.
Tetapi semakin aku mengalah, aku semakin diinjak-injak.
Pernah suatu saat aku salah memotong sayuran, saat kita masak bersama, SeR dan Ibunya selalu momojokan aku. Bukannya menciptakan suasana yang hangat, malah menciptakan suasana kaku dan dingin.
Kemudian saat peringatan 100 hari kepergian ayahanda. Ada salah satu keluarga SR yang bertanya pada ibu,  bahwa ibu akan segera pesta untuk  pernikahan SR karena SR sudah pnya calon. Tetapi ibu malah menjawab dengan nada agak marah, dan berkata bahwa, belum saatnya.
Aku sangat tersinggung.
Aku seolah tidak dianggap ada di sana. Aku seolah tidak berdaya menghadapi itu semua karena aku pikir aku ingin mempertahankan hubungan ku.
Lebaran tahun 2014 merupakan penentuan hubungan ku dengan SR.
Aku ingat sekali saat aku dengan senangnya membelikan baju untuk ibu, tanpa ada rasa ucap terimakasih dari ibu padaku.
Kemudian, saat Lebaran tiba, SR hanya datang mengunjungi orang tua ku, sekitar 5 menit. Dengan alasan mau menemani ibu. Dengan membawa sekantong parcel buah. Aku sempat mengirim sms pada Ibu dengan mengatakan ucapan lebaran, dan terimakasih atas parcel buah yang diberikan. Dan ibu hanya berkata, singkat "ya sama-sama mumpung ada".
Kata kata itu menunjukan bahwa ia tidak tertarik untuk memberikan ku bingkisan.
Parcel itu hanya sekedar basa basi yang tidak bernilai.

Dengan kejadian tersebut, aku berpikir dan merenung untuk mengakhirinya saja.
Api Prasaan ku yang besar pada SR, tiba-tiba mati seketika, tersiram air.
Aku pun menjauh dari SR beberapa saat.
Dan pada akhirnya kami pun sepakat berpisah.

Tapi tidak ada rasa sakit mendalam.
Hanya bentuk kebencian yang dalam pada sosoknya yang begitu pengecut.
Tidak dapat mengambil keputusan dan menyelesaikan konflik dingin antara aku dan ibu.

Sampai suatu saat 2 bulan setelah kita putus aku mendengar kabar bahwa selama ini kakak ipar SR selalu memfitnah aku pada ibu, menjelek-jelekan nama baik aku. Hanya karena aku org tidak berada. Aku memang bukan orang kaya seperti keluarga SR, tapi aku punya harga diri.
Aku pun menangis dalam pelukan mama.
Mama pun sepertinya kecewa.
Tetapi mama yakin bahwa SR itu bukan orang yang pantas untuk aku.
Makanya Allah memisahkan aku dengan dia.



Allah selalu memberikan yang terbaik pada umatNya.
Mungkin jalan ini yang Allah beri untuk kehidupanku.

-sekhmet-

Komentar

Postingan Populer